Rendah Hati

Orang yang rendah hati adalah orang yang menyiapkan ruang di dalam hatinya untuk berbagi More »

Quote

Orang yang rendah hati adalah orang yang menyiapkan ruang di dalam hatinya untuk berbagi More »

Quote

Orang yang rendah hati adalah orang yang menyiapkan ruang di dalam hatinya untuk berbagi More »

Buku

Buku Terbaru Bunda. Dapatkan di Gramedia More »

 

Toleransi

Saat ini, di era jaman yang serba ego , jarang sekali kita benar – benar menerapkan toleransi dalam kehidupan.

Sering di gembar gemborkan seakan -akan mengusung toleransi tapi pada kenyataannya hanya untuk kepentingan suatu golongan, jadinya ya bukan toleransi namanya.

Orang yang bertoleransi artinya tidak terkotakkan hanya pada satu identitas atau golongan tapi menerima semua orang sama adanya dan muncul rasa kebersamaan dibalik perbedaan yang ada.

Apa yang mendasari seseorang mampu memunculkan sikap toleransi?
Setiap proses bertoleransi selalu di dasari dengan cinta kasih dan tidak menghakimi. Dan tentunya setiap agama berdasarkan cinta kasih , mereka akan menyuruh umatnya untuk bertoleransi.
Mari tumbuhkan cinta kasih dalam diri agar kita mampu menghargai dan bertoleransi dengan orang lain.

Seorang yang mengatakan religius tentunya sudah memiliki cinta kasih dalam dirinya, bukankah semua ilmu agama mengajarkan cinta kasih.
Jangan mengatakan diri religius apabila dalam penerapan di dalam kehidupan sehari – hari tidak benar – benar mencerminkan cinta kasih.

“Kasihilah dirimu sendiri ,barulah kamu bisa mengasihi sesamamu”.
Pahamilah hal ini ,kapan kita mengasihi diri kita, cobalah melihat kedalam diri.
Mengasihi diri kita berarti kita memberi penghargaan kepada kehidupan, tentunya kita ingin mendapatkan kehidupan yang baik. Sesuai dengan hukum alam ini ” apa yang kamu tanam itulah yang akan kamu tuai” tentunya kita akan mengasihi diri kita dengan menanam hal yang baik untuk hidup kita, dengan cinta kasihlah kita akan menanam kebaikan.
Oleh karena itu, jika seseorang sudah penuh dengan cinta kasih di dalam dirinya barulah mereka mampu mengasihi sesamanya.

“Barang siapa mengenal dirinya maka mereka akan mengenal Tuhannya”.
Seseorang yang benar – benar memahami untuk apa mereka dilahirkan dibumi ini , maka mereka akan lebih menghargai kehidupan , mampu menumbuhkan cinta kasih dan bertoleransi dengan sesamanya.
Mereka tahu ada kekuatan Tuhan dalam setiap mahluk dalam ciptaanNya, dan semua bersumber pada Tuhan yang sama.

Pahamilah hal ini, maka kita akan mampu mengolah rasa kita dan mampu benar – benar melaksanakan toleransi dalam kehidupan kita.
Tak ada kata terlambat untuk memulai. Apalagi proses toleransi ini adalah untuk kebaikan masa depan kita sebagai Bangsa Indonesia.

Jangan biarkan dasar toleransi yang sudah di canangkan oleh nenek moyang kita menjadi goyah oleh segelintir orang yang menggoyang Indonesia dengan kedok toleransi.

Ayo berlatih bersama , saling menghargai, saling berbagi cinta kasih dalam perbedaan yang indah sebagai bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika.

# Arsaningsih

Makanan Untuk Jiwa

Setiap orang selalu ingat untuk mengisi tubuhnya dengan makanan yang membuat mereka sehat. Sebenarnya kita tak cukup hanya dengan makanan untuk tubuh fisik saja, kitapun membutuhkan makanan untuk jiwa kita. Tapi sering kali kita tak menghiraukannya karena terlalu terikat untuk memenuhi kepuasan tubuh fisik saja.
Kalau tubuh lapar itu pertanda tubuh membutuhkan makanan , tapi seringkali kita tak paham kapan jiwa kita lapar dan membutuhkan makanan.
Kapan dan apa pertanda jiwa kita membutuhkan makanan?
Amatilah hidup kita, ketika kita bahagia atau gembira sering kali kita sudah merasa kenyang dan tak perlu makanan , sedangkan ketika kita stress atau tertekan kita cenderung juga lapar, ternyata itu juga sebagai pertanda jiwa membutuhkan makan dengan santapan rohani yaitu pemahaman2 yang menuntun kita untuk mampu bertahan menghadapi kehidupan dengan keberserahan kepada Tuhan. Kita mengolah rasa kita dari perasaan negatif dan mengubahnya dengan perasaan positif sehingga kita menjadi semangat kembali menjalani kehidupan. Melepaskan stress dan mengubahnya menjadi bahagia dan penuh rasa syukur.
Sadarilah untuk selalu menyeimbangkan kebutuhan lahir dan batin kita agar selalu selaras dan harmonis.
Ingatlah untuk mengisi jiwa kita dengan santapan rohani yang mendamaikan.
#arsaningsih
#soulreflection

Hati-Hati Tipuan Kesan Pertama

Dalam perjalan ke bandara untuk mudik, beberapa teman bercerita tentang kesan pertama atau first impression seseorang. Ada yang kesan pertamanya baik, tapi setelah kenal lebih dalam jadi kering dan ngeselin, tapi ada yang awalnya kesannya jutek, malah makin kenal makin nyaman diajak sharing. Ada juga yang cuma pencitraan saja, padahal banyak bohongnya. Mereka jadi malas utk punya teman baru karena takut tidak sesuai warna aslinya, eh maksudnya terlalu banyak yang bertopeng tidak yang sesungguhnya.

Mereka bertanya kepada saya ” Bunda, bagaimana kita bisa mengenali seseorang dengan benar supaya tidak dibohongi orang? ” Wah, saya harus memberi mereka pemahaman supaya mereka tenang menghadapi banyak orang.

Saya menerangkan pemahaman hukum energi kepada mereka, karena hanya hukum energi saja yang mampu memberi jawaban atas pertanyaan mereka. Hukum energi yang saya maksud adalah sejenis menarik sejenis. Apa yang kamu pikirkan akan menarik orang yang berpikiran sama dengan kita.
Untuk kasus ini selama kita berpikiran yang positif, kita tak perlu khawatir karena orang-orang yang berpikiran positif yang akan datang pada diri kita.

Mereka bertanya kembali ke saya ” Bunda, bagaimana kita tau pikiran orang itu positif atau tidak ?”
Wah, mereka ternyata cukup kritis dan mengejar saya dengan pertanyaan yg lebih detail. Dengan penuh kesabaran saya menjabarkan tentang metode SOULMeter yang dapat digunakan untuk mengukur radiasi energi dari pikiran seseorang. Bahwa energi mengikuti pikiran dan semua radiasi itu dapat dirasakan dan diukur. Dengan SOULMeter kita belajar mengolah rasa atau kepekaan intuisi untuk mengetahui pikiran apa yang di hasilkan seseorang.

Orang yang hatinya baik pasti  banyak memikirkan hal-hal yang positif , dan orang-orang yang hatinya buruk pasti dipenuhi oleh pikiran-pikiran buruk. Karena energi mengikuti pikiran, radiasi energi pikiran inilah yang dapat kita rasakan. Kita perlu berlatih untuk mengenali seseorang secara batin, sehingga kita tidak berburuk-sangka atau menghakimi seseorang. Atau bahkan kita yang di bohongi orang karena kita terlalu terpesona oleh first impression atau kesan pertama yang begitu menggoda.

Jaman gini banyak orang menggunakan topeng untuk menutupi keburukan mereka, mereka menjadi aktor atau aktris yang aktingnya luar biasa. Dengan belajar SOULMeter, tentu kita akan mengenali kebenaran di balik topeng mereka dan tidak terpesona hanya dari penampilan luar, tapi mampu mengenali kedalaman hati seseorang.
” Kalau begitu, Bunda ajari kami SOULMeter dong ” pinta mereka kepada saya.
Hehehe mereka kepo sama SOULMeter ternyata. saya bilang ” Ok tunggu Bunda pulang mudik ya.”
Diskusi kecil itu pun terputus oleh panggilan boarding untuk pesawat yang akan mengantar saya pulang.

-Arsaningsih-

Kesombongan

Menentukan Kualitas Hidup

@Arsaningsih – 28062016

Puasa Bukan Sekadar Puasa

Kita telah memasuki bulan puasa, bulan Ramadhan bulan penuh berkat. Umat muslim menyiapkan dirinya menjalani puasa , menahan hawa nafsu untuk menyambut Idul Fitri, hari yang penuh kesucian.

Berpuasa dan menahan hawa nafsu bukan hanya dilakukan umat muslim saja, tetapi semua agama dan keyakinan mempunyai juga tradisi puasa dan menahan hawa nafsu dalam waktu yang berbeda.
Mengapa puasa dan menahan hawa nafsu diajarkan pada semua agama dan keyakinan ?

Semua agama merupakan ajaran Tuhan yang universal yang mampu ditangkap oleh para nabi, guru suci atau avatar yang mempunyai kesadaran jiwa yang tinggi. Beliau menyampaikan sabda Tuhan untuk membawa manusia mencapai kesadaran yang lebih baik. Untuk mengubah tingkat kesadaran manusia maka diperlukan latihan2 secara berfisik untuk berlatih, dengan banyak berlatih maka mereka akan mampu meninggalkan pola lama dalam hidupnya dan mampu membawa manusia pada kesadaran yang baru yang lebih baik dan terlahir kembali dengan kesucian hatinya, walaupun masih dengan tubuh fisik yang sama. Berpuasa merupakan salah satu jalan untuk berlatih meningkatkan kesadaran.

Berpuasa dibagi dalam dua cara yaitu berpuasa secara lahir dan berpuasa secara batin.
Berpuasa secara lahir adalah bentuk berpuasa yang secara fisik akan terlihat dengan berubahnya aktifitas fisik tubuh kita dengan pola makan yang berubah. Berpuasa disini diartikan dengan mengurangi asupan makanan yang masuk kedalam tubuh kita. Sebenarnya setiap hari kita juga telah melakukan puasa yaitu pada malam hari kita tidak makan, sehingga pagi hari saatnya sarapan kita selalu berbuka puasa yaitu dengan breakfast. Tetapi tentunya berbeda dengan puasa yang kita niatkan pada waktu pagi hingga sore hari seperti puasa dibulan Ramadhan.
Puasa dibulan Ramadhan atau puasa2 yang sering dilakukan oleh umat beragama lainnya mempunyai makna bukan sekedar menahan diri untuk tidak makan selama pagi hingga sore hari saja, tetapi tentunya ada makna yang dalam dimana kita akan mampu menjalaninya dengan ikhlas. Makna inilah yang memotivasi seseorang untuk menjalaninya. Untuk proses ini kita melakukan puasa lahir batin jadi bukan sekedar tubuh fisik yang puasa tetapi secara batin pun kita berpuasa.

Berpuasa secara fisik ternyata lebih mudah kita jalani dibandingkan puasa secara batin. Sebelum kita puasa biasanya kita sudah melakukan sahur yaitu makan pagi yang lebih awal, kita mengisi tubuh fisik kita dengan sarapan agar aktifitas tubuh tidak terganggu. Setelah sahur kita berupaya mendisiplinkan diri untuk tidak makan dan minum sebelum waktu buka puasa. Dalam jeda waktu yang cukup lama tidak makan tentunya tubuh fisik akan menuntut dan menimbulkan rasa lapar dan haus, tetapi karena kita sudah berniat untuk puasa maka kitapun mendisiplinkan tubuh untuk mengikutinya hingga waktu buka puasa tiba. Hal ini akan menjadi latihan fisik yang berat, disinilah ujian kesabaran kita. Puasa berfisik bisa dilalui tetapi puasa batin untuk mengendalikan hawa nafsu ternyata lebih sulit dilakukan. Hal ini terbukti banyaknya orang yang berpuasa tetapi ketika mereka hendak menyiapkan waktu sahur dan buka puasa mereka tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya untuk mengisi tubuhnya dengan segala makanan yang enak-enak, dan menjadi lapar mata.

Kita memaklumi hal ini oleh karena semua orang berproses, jadikan hal ini suatu perenungan bagi diri sendiri.Hingga nantinya kita akan mempunyai kesadaran untuk berlatih puasa setiap hari baik lahir maupun batin.
Toh pada kenyataannya kita sudah setiap hari berpuasa fisik walaupun jam nya berbeda, usahakan setelah jam 6 sore mulai berpuasa dan jam 6 pagi kita breakfast, dan setiap hari puasa batin dengan selalu mengendalikan semua nafsu kita termasuk kemarahan, ego, iri hati, kesombongan, keserakahan, ambisi yang berlebihan, dan jalani hidup dengan penuh cinta, belas kasih, toleransi, ikhlas sehingga kwalitas hidup menjadi lebih baik.

Disiplinkan lahir dan batin kita dengan proses berpuasa, berpuasa membersihkan diri dari hawa nafsu dan akan membawa kita pada kesucian.

Selamat berpuasa sahabat …

~ Arsaningsih ~

Perenungan Batin

untuk video quote lainnya bisa dilihat di chanel youtube

Launching Buku SOUL REFLECTION

IMG_20150217_0002Stres merupakan kondisi tubuh yang tidak nyaman dikarenakan pikiran menampung beban berlebih sehingga muncul rasa penat yang mana jika berkepanjangan dapat menganggu kondisi mental dan kesehatan seseorang. Walau bagaimanapun setiap orang tidak bisa hidup jauh dari stres karena pada dasarnya hidup ini merupakan sebuah proses dimana ada kala senang ataupun sulit.

 Saat ini banyak orang yang tidak tahu kalau hal yang sedang dilakukannya secara terus menerus dengan kondisi otak dalam keadaan tidak baik dapat memicu stres. Beberapa penyebab stres yang perlu diketahui seperti : Kerja berlebihan, percintaan, ekonomi.

 Berikut beberapa dampak stres berkepanjangan bagi kesehatan sebagaimana dilansir Magforwomen, yaitu Asma, Penyakit jantung, Diabetes.

Kecemasan

cemasSeringkali kita cemas memikirkan masa depan anak-anak kita. Kita berusaha untuk menyiapkan dan memberikan bekal kemakmuran bagi mereka, dengan harapan kehidupan mereka menjadi lebih baik dan bahagia. Dan ketika kita tidak dapat membekali mereka dengan kemakmuran, karena keterbatasan kita, maka kita akan menyalahkan diri kita sendiri dan menderita.

Kurangnya pemahaman akan kehidupan ini, membuat banyak orang terjebak dengan penderitaan, karena pola pemikiran mereka yang salah. Seharusnya kita tidak perlu menderita atas apapun yang akan dialami oleh anak-anak kita, perasaan menderita itu merupakan bentuk keterikatan kita terhadap anak. Bagaimana kita menyikapi hal ini dan membuat kita tidak terikat dan menderita?

Rendah Hati

Kerendahan-Hati

“Tong kosong berbunyi nyaring”
“Padi semakin berisi semakin merunduk”

Peribahasa ini mengingatkan kita ketika seseorang mempunyai kesombongan di dalam diri, dia merasa sudah pandai dalam pelajaran yang telah dicapainya sehingga mereka menjadi pongah, tidak tahu malu dan terus berkoar-koar sebatas yang dia tahu. Tetapi seseorang yang tekun belajar dia akan semakin malu pada dirinya karena merasa dirinya bukan siapa-siapa, dan terus mengoreksi dirinya, terus mencari guru untuk membimbing dirinya.