Toleransi

Saat ini, di era jaman yang serba ego , jarang sekali kita benar – benar menerapkan toleransi dalam kehidupan.

Sering di gembar gemborkan seakan -akan mengusung toleransi tapi pada kenyataannya hanya untuk kepentingan suatu golongan, jadinya ya bukan toleransi namanya.

Orang yang bertoleransi artinya tidak terkotakkan hanya pada satu identitas atau golongan tapi menerima semua orang sama adanya dan muncul rasa kebersamaan dibalik perbedaan yang ada.

Apa yang mendasari seseorang mampu memunculkan sikap toleransi?
Setiap proses bertoleransi selalu di dasari dengan cinta kasih dan tidak menghakimi. Dan tentunya setiap agama berdasarkan cinta kasih , mereka akan menyuruh umatnya untuk bertoleransi.
Mari tumbuhkan cinta kasih dalam diri agar kita mampu menghargai dan bertoleransi dengan orang lain.

Seorang yang mengatakan religius tentunya sudah memiliki cinta kasih dalam dirinya, bukankah semua ilmu agama mengajarkan cinta kasih.
Jangan mengatakan diri religius apabila dalam penerapan di dalam kehidupan sehari – hari tidak benar – benar mencerminkan cinta kasih.

“Kasihilah dirimu sendiri ,barulah kamu bisa mengasihi sesamamu”.
Pahamilah hal ini ,kapan kita mengasihi diri kita, cobalah melihat kedalam diri.
Mengasihi diri kita berarti kita memberi penghargaan kepada kehidupan, tentunya kita ingin mendapatkan kehidupan yang baik. Sesuai dengan hukum alam ini ” apa yang kamu tanam itulah yang akan kamu tuai” tentunya kita akan mengasihi diri kita dengan menanam hal yang baik untuk hidup kita, dengan cinta kasihlah kita akan menanam kebaikan.
Oleh karena itu, jika seseorang sudah penuh dengan cinta kasih di dalam dirinya barulah mereka mampu mengasihi sesamanya.

“Barang siapa mengenal dirinya maka mereka akan mengenal Tuhannya”.
Seseorang yang benar – benar memahami untuk apa mereka dilahirkan dibumi ini , maka mereka akan lebih menghargai kehidupan , mampu menumbuhkan cinta kasih dan bertoleransi dengan sesamanya.
Mereka tahu ada kekuatan Tuhan dalam setiap mahluk dalam ciptaanNya, dan semua bersumber pada Tuhan yang sama.

Pahamilah hal ini, maka kita akan mampu mengolah rasa kita dan mampu benar – benar melaksanakan toleransi dalam kehidupan kita.
Tak ada kata terlambat untuk memulai. Apalagi proses toleransi ini adalah untuk kebaikan masa depan kita sebagai Bangsa Indonesia.

Jangan biarkan dasar toleransi yang sudah di canangkan oleh nenek moyang kita menjadi goyah oleh segelintir orang yang menggoyang Indonesia dengan kedok toleransi.

Ayo berlatih bersama , saling menghargai, saling berbagi cinta kasih dalam perbedaan yang indah sebagai bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika.

# Arsaningsih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *